TEATRIKAL 10 NOVEMBER DI SMAN 1 GONDANGWETAN
Peringatan 10 November 2022 di SMAN 1 Gondangwetan dimeriahkan dengan pertunjukan teatrikal drama yang dilakukan oleh para siswa di lapangan basket SMAN 1 Gondangwetan.
Teatrikal adalah adegan drama untuk menarik perhatian orang banyak dan biasanya dilakukan atau dipertontonkan di panggung. Tetapi karena jumlah pemain teatrikal yang tidak sedikit, maka pertunjukan teatrikal ini dilaksanakan di lapangan. Dapat dikatakan pagelaran teatrikal di SMAN 1 Gondangwetan berjalan dengan lancar dan sukses, terbukti dengan rasa antusias yang tinggi serta sorak sorai dari siswa, guru, dan karyawan Tata Usaha SMAN 1 Gondangwetan saat melihat pertunjukan tersebut.
Pemain teatrikal dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok satu terdiri dari kelas X-1 sampai X-5, kelas XII MIPA, XII IPS, dan XII BHS. Sedangkan kelompok dua terdiri dari kelas X-6 sampai X-10, kelas XI MIPA, XI IPS, dan XI BHS. Ketua kelompok satu adalah Devi dari kelas XII BHS dan ketua kelompok dua adalah Dimas Aryo dari kelas X-7. Dua kelompok teatrikal ini mengambil tema yang sama yaitu pertempuran arek Suroboyo di hotel Yamato yaitu peristiwa perobekan bendera Belanda (merah-putih-biru) menjadi bendera Indonesia (merah-putih).
Insiden Hotel Yamato terjadi karena Belanda dinilai melakukan tindakan provokatif yaitu mengibarkan bendera merah putih biru di hotel tersebut. Peristiwa ini juga dipengaruhi gagalnya perundingan antara Soedirman (residen Surabaya) dan WVC Ploegman untuk menurunkan bendera Belanda triwarna (merah-putih-biru). Masa di luar hotel yang mengetahui situasi perundingan tidak berjalan baik segera mendobrak masuk ke hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda.
Setelah insiden di Hotel Yamato, pertempuran mempertahankan Kemerdekaan RI masih belum usai. Pada tanggal 27 Oktober 1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan AFNEI. Bermula dari serangan-serangan kecil, akhirnya serangan berubah menjadi serangan umum yang memakan banyak korban. Saat itu, Jenderal DC Hawthorn meminta Presiden Soekarno untuk meredakan situasi dengan mengadakan gencatan senjata. Namun, gencatan senjata gagal dilakukan. Ditambah lagi dengan kejadian tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby yang diikuti dengan keluarnya ultimatum 10 November oleh pihak Inggris. Karena hal tersebut terjadilah pertempuran Surabaya terbesar dan terberat di sepanjang sejarah. Untuk mengenang momentum tersebut, tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Pahlawan.
Youtube Channel
SMA Double Track
|